Roberto De Zerbi Ingin Pertahankan Gaya Permainan Brighton, Asalkan…

Pelatih Brighton & Hove Albion Roberto De Zerbi mengatakan ingin mempertahankan gaya permainannya. Namun ia ingin memiliki kualitas pemain yang diinginkan.

De Zerbi tampil gemilang dan langsung bisa mengimplementasikan gaya permainannya dengan Brighton sejak direkrut sebagai pelatih pada September 2022 dengan menggantikan Graham Potter.

Pada musim pertamanya, Brighton tampil gemilang dengan permainan menyerang. Hasilnya the Seagulls sukses menempati posisi tertinggi di Premier League, dengan menempati posisi keenam dan lolos ke zona Eropa.

Baca juga: Lewis Hamilton Sudah Berdamai dengan Skandal GP Abu Dhabi 2021

Baca juga: Pep Guardiola Balas Kritikan Roy Keane ke Erling Haaland

Namun pada musim keduanya, kondisi Brighton menurun dan kini duduk di posisi ke-1a pada klasemen sementara Premier League dengan tiga laga tersisa. Selain itu, Brighton juga gugur di Europa League, usai disingkirkan AS Roma pada babak 16 besar.

“Saya ingin bahagia karena saya ingin berkompetisi di setiap pertandingan dengan seluruh potensi kualitas saya sebagai pemain, skuad, gaya permainan, kualitas pemain dan musim ini, terutama dalam tiga bulan terakhir, kami tidak bisa melakukannya,” kata De Zerbi.

“Saya pikir skuad yang kami miliki saat memulai musim ini sudah cukup untuk bersaing. Jika Anda bisa merotasi pemain, Anda bisa mencapai bagian penting musim ini dengan cara yang berbeda.”

Baca juga: Brighton & Hove Albion Untung £122,8 juta untuk 2022/2023

Baca juga:  Vincent Kompany Kembali Kritik Kinerja Wasit

“Beberapa pemain saya seperti Pascal Gross, Lewis Dunk, Danny Welbeck, Jan Paul van Hecke, Billy Gilmour, mereka bermain di setiap pertandingan selama tiga, empat bulan. Wajar jika mencapai bulan Maret dan April dalam kondisi yang tidak sempurna.”

“Saya menderita karena saya lapar. Jika saya memikirkan apa impian saya sebelum musim ini, saya merasakan sakit. Saya tidak boleh marah karena saya tahu saya sudah mengerahkan seluruh tenaga, pemain dan klub sama. Kami melakukan kesalahan, tapi kesalahan adalah bagian dari sepak bola dan kehidupan.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *